MOROWALI, Sulawesi Tengah - Pemda Morowali membentuk Tim Satgas pencegahan penyebaran Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada hewan ternak yang lagi mewabah saat di daerah lain. Bertempat di Aula kantor Bupati Morowali, Rabu (25/05/2022).
Pembentukan Tim Satgas ini digagas oleh Dinas Pertanian Peternakan (DISTANAK) Kabupaten Morowali melibatkan OPD Tehnis lainnya. Dimana Tim Satgas ini nantinya akan bekerja melakukan pencegahan agar virus PMK tak mewabah terhadap hewan ternak milik masyarakat Kabupaten Morowali.
"Walaupun saat ini di daerah kita (Morowali) belum ada yang terkontaminasi tetapi perlu kita lakukan antisipasi dini sebagai upaya pencegahan agar tak mewabah terhadap hewan ternak masyarakat Morowali, " terang Andi Irman, Kadis Pertanian Pertenakan dalam rapat pertemuan tersebut.
Dikatakan Andi Irman, penyebaran virus ini sangat cepat, sesuai informasi yang didapatnya untuk PMK yang ada pada hari ini sudah menyebar di Sumatra, sudah ada yang terinfeksi di daerah tersebut.
Itulah sehingga tujuan pertemuan pembentukan Tim Satgas dilakukan untuk meminta arahan dari bupati tentang langkah-langkah yang akan di ambil mengantisipasi agak tak merebak di kabupaten Morowali.
"Kami meminta arahan dari pak Bupati langkah-langkah yang akan kita ambil untuk bisa meredam penyebaran virus ini jangan sampai ada di Morowali, " terang Andi Irman.
Bupati Morowali Drs. Taslim dalam arahannya mengatakan bahwa persoalan yang sedang dibahas bukan masalah penyakit yang timbul pada kuku maupun mulut hewan ternak tetapi dampak ekonomi yang ditimbulkannya itu yang diantisipasi oleh pemerintah.
"Jadi, pertemuan kita ini lebih kepada permasalahan dampak ekonomi yang ditimbulkan terhadap masyarakat kita pemilik peternak, " pungkas Kader partai Nasdem itu panjang lebar memberikan penjelasan.
Adapun beberapa point arahan dari Bupati Morowali dalam rapat Satgas PMK yang dirangkum oleh wartawan media ini yakni:
1. Melakukan pengawasan di pos pos perbatasan. selain itu memberi vitamin kepada hewan ternak sebagai antisipasi dini.
2. Tim yang dibentuk nantinya bekerja secara terpadu dan bersinergi sehingga bisa mengantisipasi penyebaran wabah PMK yang lagi mewabah dibeberapa daerah saat ini
3. Satgas harus punyai Konsistensi yang tinggi, ketika ada masalah ditemukan di lapangan jangan ada tawar menawar. Segera dilakukan tindakan sesuai arahan dari tim tehnik lainnya.
4. Mendekati Idul Adha Kurban, akan banyak hewan ternak masuk. Olehnya DISTANAK Morowali bersama Tim Satgas sudah melakukan antisipasi, tidak boleh lengah termasuk daerah-daerah di Pulau jangan sampai hewan-hewan yang dibawa ke pulau, hewan yang tidak higenis.
Dalam Rapat tersebut juga dihadiri langsung Dandim 1311/Morowali Letkol Inf. Constantinus Rusmanto, S.Sos, M.Sc, mengatakan agar Tim Satgas yang dibentuk segera memberikan pemahaman kepada kelompok ternak maupun pemilik ternak agar masyarakat tidak fanik menanggapi soal virus PMK yang lagi mewabah. Dikawatirkan jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang manfaat kan kondisi ini, yang membuat masyarakat menjual ternaknya dengan harga murah.
Dirinya selaku Dandim 1311/Morowali dengan tegas menyampaikan bahwa TNI dalam hal ini jajaran Kodim 1311/Morowali siap dilibitkan untuk membantu pelaksanaan dilapangan maupun mendampingi untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat tmasuk penanggulangannya langsung ke kelompok ternak maupun pemilik ternak.
"Kami dari Kodim 1311/Morowali siap dilibitkan dalam penanggulangan wabah PMK ini, selanjutnya kami menunggu tehnis pelaksanaan dari OPD terkait, " terang perwira TNI dua bunga dipundaknya itu.
Dalam rapat pertemuan tersebut, selain dihadiri Bupati Morowali, Drs.Taslim, Dandim 1331 Morowali Letkol Inf Constatinus Rusmanto, M.Sc, Kadistanak Andi Irman, juga turut dihadiri Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Husban Laonu, Kadis Kesehatan Ashar, Kadis Perindag Zainal ada, dan sejumlah OPD terkait, serta para Dokter hewan di Morowali.
(PATAR JS)