MOROWALl, Sulawesi Tengah - Tahapan pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Morowali telah usai, setelah KPU Morowali membuka pendaftaran selama 3 hari yakni dari 27 Agustus-29 Agustus 2024.
Dari tahapan pendaftaran itu hanya 4 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang mendaftarkan diri di KPU Morowali yakni Rachmansyah-Harsono, Kuswandi - Sahnil (KUSUKA), Taslim-Asgar dan Iksan-Iriane (IKLAS).
Sementara itu untuk pasangan Najamudin eks Wabup Morowali yang jauh-jauh hari di gadang-gadang bakal maju kembali melanjutkan kepemimpinan Taslim-Najamudin (TAHAJUD II) di pastikan batal menjadi kontestan alias meleset dari kesepakatan awal.
Hal itu membuat manuver politik Najamudin gunda gulana harus pasrah tapi tak rela, ibarat perauh berlayar tanpa tujuan di ombang - ambingkan oleh ombak, tetapi dengan tegas Najamudin menyatakan ikhlas menerimanya.
"Saya sudah ikhlas atas hal itu, saya tidak mau larut dalam kecewa lebih baik saya mengambil peran dalam proses Pilkada ini. Saya tidak boleh melewati momen Pilkada ini begitu saja tanpa peran dan harus vakum, hal ini juga sudah saya sampaikan kepada pendukung maupun simpatisan, harus mencari tempat untuk eksis dan tidak boleh terlena dengan masalah ini, " tegas Najamudin saat di wawancara Wartawan media ini maupun disampaikannya kepada masyarakat luas yang turut mendampingi pendaftaran pasangan IKLAS di KPU Morowali, Kamis (29/08/2024).
Dia juga menyatakan tidak percaya kalau alasan survei dirinya rendah, sebagai seorang mubaligh sekaligus penyanyi dangdut dan juga mantan wakil Bupati banyak pendukungnya banyak yang fans, terbukti pada Pilkada 2018 kebanyakan yang coblos itu Poto dirinya.
"Saya tidak percaya survei saya rendah, menurut saya banyak sekali pendukung ku, 2018 itu setahu saya banyak sekali yang coblos fotoku, " ungkapnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies untuk Semua
|
Najamudin juga menyesalkan atas keputusan tak lagi menggandeng dirinya, sebab selama 3 bulan terakhir jelang pencalonan sudah berjalan sama-sama sosialisasi di masyarakat tapi pada akhirnya tidak bersanding dengan nya. Apalagi ada kesepakatan sebelumnya bahwa Najamudin akan legowo jika Gerindra koalisi dengan Nasdem tapi jika tidak koalasi tetap pasangan Najamudin.
"Kita sudah sepakat kalau Gerindra koalisi dengan Nasdem saya ikhlas tidak jadi Wakil Bupati, tapi ketika Gerindra dengan Nasdem tidak koalisi saya tidak ikhlas, dan disitulah ternyata Najamudin ini di smash di menit-menit terakhir dan game over di situ, kalau ibarat main catur itu namanya skakster, kalau ibarat main domino itu namanya kandang paksa, " beber mantan Wakil Bupati Morowali itu yang dikenal dengan lagu dangdut nya berjudul Kana.
Najamudin juga menyatakan dirinya akan mendukung pasangan IKLAS Iksan-Iriane, walaupun sempat menghadiri pendaftaran pasangan calon Rachmansyah-Harsono di hari pertama pendaftar tetapi dia memutuskan bergabung mendukung pasangan IKLAS.
"Semua kandidat meminta saya untuk bergabung, tapi setelah saya pertimbangkan, kemudian diskusi dengan keluarga dan minta petunjuk hidayah dari Allah, saya simpulkan bergabung dengan pasangan IKLAS, " tandasnya.
(PATAR JS)