MORUT, Indonesiasatu.com - Sungguh sangat memprihatikan, jalan poros Desa Bimorjaya, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara (Morut), Propinsi Sulawesi Tengah, kondisinya rusak parah.
Padahal jalan ini merupakan akses jalan poros penghubung Desa Bimorjaya - Mohoni, yang digunakan warga dalam beraktivitas sehari-hari maupun untuk urusan kepentingan lain keluar desa tersebut.
Yang lebih memprihatinkan lagi, Kondisi jalan rusak ini sudah 29 tahun dibiarkan, sejak warga eks Transmigrasi tahun 1993 ke Desa Bimorjaya.
Desa Bimorjaya berpenduduk 220 KK dengan jumlah jiwa 900 jiwa, dimana aktivitas sehari-hari warga pada umumnya bercocok tanam perkebunan kelapa sawit.
Rusaknya akses jalan poros yang menghubungkan Desa Bimorjaya ke Desa Mohoni, sering membuat pengendara ataupun warga pengguna jalan mengalami kecelakaan akibat banyaknya jalan berlubang. "Akibat jalan yang rusak parah itu, mengakibatkan sering terjadi kecelakaan baik kendaraan roda dua maupun roda empat, " ungkap Jernias salah satu tokoh masyarakat. Senada penyampaian Ketua Dewan adat Bimorjaya, Nehemia Tangpali mengatakan bahwa dampak rusaknya akses jalan poros tersebut, pada waktu tahun 2016. Saat itu marak kendaraan pengolah kayu, dengan muatan berat menyebabkan struktur jalan berangsur - angsur rusak seperti kondisi saat ini.
"Itu yang memperparah kondisi jalan tersebut, akibatnya kami warga yang merasakan dampaknya, " tutur Nehemia Tangpali, Ketua Dewan adat Bimorjaya, kepada wartawan media ini, Rabu (22/06/2022).
Lanjutnya, sebagai masyarakat Desa Bimorjaya sangat menyesalkan hal ini. Sejak ditempatkan Pemerintah sebagai Desa Transmigrasi tahun 1993 sampai saat ini jalan poros ini belum pernah tersentuh bantuan perbaikan jalan dari pihak manapun.
"Dari tahun 1993, sejak awal transmigrasi Desa Bimorjaya belum pernah ada itu perbaikan dari pihak manapun. Jadi, Sudah 29 tahun ini hingga sekarang 2022 begitu terus kondisinya, " tandas Nehemia.
Halnya tersebut dibenarkan I Putu Panji Rama Nugraha, mantan Kades Bimorjaya, yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat membenarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat Desa Bimorjaya.
"Benar itu, Akses jalan poros rusak parah itu, sudah puluhan tahun belum pernah tersentuh bantuan dari pihak manapun, " tuturnya dengan nada penuh kesal.
Dikatakannya, pada setiap pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati maupun Legislatif jalan ini sering dilalui. Sehingga, muncul pertanyaan apakah karena dukungan masyarakat salah satu calon kepala daerah kurang signifikan ( maksimal), termasuk anggota DPRD sehingga akses jalan desa Bimor Jaya tidak disentuh bantuan...? Seharusnya Pemda Morut lebih peka terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat secara khusus Dinas terkait yang membidangi sarana prasarana jalan antar desa sehingga aktivitas masyarakat berjalan lancar. Menurutnya, jalan adalah salah satu urat nadi yang sangat menentukan majunya pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Hambatan masyarakat saat ini, kendaraan yang mengangkut buah sawit ke pabrik sering terhambat dan tertahan berjam - jam, untuk bisa lolos buah sawit tersebut harus di turunkan sebagian sehingga mobil bisa lolos,
Jika kondisi jalan normal waktu jarak tempuh 9 km dari Desa Bimorjaya ke Desa Mohoni hanya 15 menit, tapi karena kondisi jalan rusak waktu tempuh menjadi 30 menit. Saat ini untuk memasarkan hasil panen sawit ke pabrik, kendaraan pengangkut buah sering mengalami hambatan/ kesulitan melewati jalan tersebut, karena jalan berlubang murip kubangan kerbau, membuat mobil kerap tertanam sampai berjam - jam.
Atas hal itu, Dia menilai visi misi Bupati Morut, Sehat Cerdas Sejatera ( SCS) masih jauh dari harapan masyarakat. Sebab, sejak masa kepemimpinannya sebagai kepala Desa Bimorjaya (2017 - 2022) belum pernah mendapat sentuhan / bantuan dari Pemkab Morut.
Olehnya, atas nama masyarakat Desa Bimorjaya meminta kepada Bupati Morut, Delis J. Hehi memperhatikan apa yang menjadi keluhan masyarakat.
"Kami berharap Pak Bupati Morut segera menindaklanjuti kondisi jalan tersebut, jangan sampai ada korban lagi yang lebih banyak akibat jalan rusak itu, " pinta I Putu Panji Rama, sembari berharap agar Bupati Delis segera mungkin memerintahkan OPD terkait.
Terkait hal tersebut, Dinas PU Morut belum berhasil dikonfirmasi sampai berita ini dipublis. Nantikan berita selanjutnya...
( Apri Kelo)