MORUT, Indonesiasatu.com - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) bersama PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) melakukan penandatanganan Memori of Understanding (MoU) tentang kerjasama pelatihan dan penempatan serta perluasan kesempatan kerja di Kabupaten Morowali Utara, Kamis (30/6/2022).
Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi mengatakan MOU ini dimaksudkan untuk dapat mengakomodir seluruh masyarakat setempat untuk bisa dipekerjakan di PT GNI. Pemkab akan menyiapkan tempat pelatihan bagi warga sehingga dapat dipastikan dan terjamin untuk memperoleh kesempatan kerja di perusahaan itu.
Selama ini Kata Bupati, masyarakat setempat yang Sumber Daya Manusia (SDM)-nya belum mumpuni sangat sulit untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Sehingga Pemerintah Kabupaten berinisiatif untuk menyiapkan tempat pelatihan kerja agar memberikan kemudahan kepada masyarakat agar bisa bekerja di PT GNI. Sehingga dapat menekan angka pengangguran.
Bupati Delis Julkarson Hehi melakukan MOU dengan PT GNI yang diwakili oleh HOD Publik Relation Mister Jiang Chao didampingi Ketua TP-PKK Febriyanti Hongkiriwang dan Kadis Nakertrans Kartiyanis Lakawa. Kegiatan ini juga di hadiri Direktur Utama PT Total HR Indonesia Febrina Auliay selaku operator atau balai pelatihan peningkatan SDM dan perluasan kesempatan kerja di Marowali Utara.
"Jadi tidak ada alasan lagi warga kita tidak bisa terokomodir, kalau mereka tidak punya skil, kita sekarang siapkan tempat pelatihan sehingga mereka bisa diterima bekerja, " ujarnya.
Sementara itu, HOD Publik Relation PT GNI Mister Jiang Chao mengatakan perusahaan itu memang masih membutuhkan tenaga kerja, meski belum dibutuhkan signifikan lantaran pembangunan Smelter sedang berjalan. Hingga hari ini tercatat lebih dari 10.000 orang sudah terdaftar sebagai karyawan PT GNI, itu sudah termasuk dengan karyawan pihak Kontraktor.
Jiang mengungkapkan rencananya di kawasan industri nikel tersebut dibangun 9 Smelter, saat ini sudah 2 Smelter yang beroperasi dengan operasional 17 tungku, dalam waktu dekat Smelter 3 akan segera beroperasi dan membutuhkan karyawan baru. "Satu Smelter itu membutuhkan 2.200 orang tenaga kerja, " jelasnya.
(Apri Kelo/ VAN)